Mercy

Foto saya
saya Mayatania, kamu siapa?

Rabu, 02 Juni 2010

It's just about you, him, God, and the memory

Sebenarnya gue udah ga suka buat cerita atau bahkan sekedar bilang "hai semua, saya sedang sedih". Ini adalah saat-saat yang paling ga gue suka, kalau lagi di film, ini sama kayak adegan si cewek menangis di airport karena terlambat menyadari perasaannya pada si cowok. Perpisahan. Lagi. Dan lagi. Lebih sakit daripada saat pertama kali lo belajar ngupas mangga dan tangan lo kena pisau. Lebih menyebalkan daripada lo harus terpaksa ngabisin makanan yang ga lo suka tapi udah capek-capek nenek lo bikinin. Dan jauh lebih menguras air mata daripada lo dapet nilai 20 di pelajaran kesukaan lo. But its exactly a life. Not only my life, but him. Gue memang harus begini, mau ga mau gue harus mau. Leave all the memories, baru gue bisa dengan tenang bilang "yes, I let you go". Jangan pernah jadi orang munafik yang
A : Lo gimana sama si C?
B : Ya udah biasa aja lah, gue udah lama putus gitu, gue masih bisa cari yang laiiiin kaleee!
But in the fact, you cried in every single night, staring at his picture, dreaming and thinking How-to-get-him-back. Hello girls, WAKE UP!!! Kita ga bisa lagi kayak Secondhand Srenade yang selalu nanya "...Why did you do this to me?"
Stop bikin kita terlihat fine, cari salah satu teman yang bisa diandalkan, ceritakan kesedihan kita. Setelah itu.... dimulai pelan-pelan, deleted all of his picture on ur laptop could be the nice start.
Inget yaaaaa, our life is forever. Forever is not only today, kita boleh setia, kita boleh sayang sama orang, tapi jangan pernah menjadikan itu alasan buat kita sedih dan trauma menerima rasa sayang orang lain. Karena kalo lo bisa mengendalikan emosi yang tertanam dari rasa sayang lo, rasanya akan lebih tenang dan membahagiakan daripada pada saat pertama kali "dia" cium tangan lo.

//I love this Agyness's
//Fashion week

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Label aja lah